Senin, 10 April 2017

BISNIS KOST-KOSTAN

Edit Posted by with No comments
BISNIS KOST-KOSTAN
(KOSTAN PUTRI)

 Saya sangat ingin mebuka bisnis kost-kostan. Karena bisnis ini sangat menguntungkan. Banyak hal yang membuat saya berfikir membuka bisnis ini tidak akan mengecewakan ialah selain permintaan akan rumah kost sangat tinggi, bisnis kos-kosan memberikan penghasilan rutin jangka panjang dan tentu saja penghasilan nya lebih besar dibandingkan menyewakan rumah. Selain itu biaya pengelola kost pun relative murah sehingga pengeluaran yang kita keluarkan kedepan nya tidak terlalu besar dibanding dengan pendapatan yang diterima.

·      MISI : Selain mendapatkan keuntungan yang menjadi misi saya ialah bisa membantu para perantau khususnya mahasiswa yang butuh tempat tinggal dengan biaya yang standart tetapi kondisi tempat yang nyaman, aman dan terntram J tentunya disandingi dengan wifi J saya bilang begini karena saya juga anak kost jadi saya tahu rasanya (loh malah curhat, hehe)

·      VISI : Dengan membangun kost-kostan yang  aman bersih dan tentram dengan lingkungan sekitar yang strategis, agar kelak para penghuni kost akan merasa nyaman dan betah sehingga akan tinggal terus menerus hingga lulus kuliah atau bahkan hingga bekerja dan seterusnya.


STRUKTUR ORGANISASI :

PEMILIK : Saya sendiri (ECHA HAMALTA PUTRI)
PENGELOLA KOST :  SATPAM
   Tukang Bersih-bersih



Itulah ide bisnis yang kelak ingin saya realisasikan jika allah mengizinkan dan jika ada modal suatu saat nanti. Semoga saja bisa tercapai. Amin.

Jumat, 10 Maret 2017

Ada Dugaan Monopoli Cabai, Ini kata Petani

Edit Posted by with No comments


Liputan6.com, Jakarta - Produsen cabai tergabung dalam Asosiasi Agrobisnis Cabai Indonesia (AACI) memberi respons atas isu praktik monopoli cabai rawit. Sebagaimana diketahui, Bareskrim baru saja menetapkan beberapa tersangka terkait dugaan monopoli tersebut.
Sekretaris Jenderal AACI Abdul Hamid mengatakan, kasus yang merebak bukanlah praktik monopoli. Dia menyebut, hal tersebut merupakan hal yang lumrah dalam bisnis. Artinya, baik pengepul dan industri biasanya memiliki kontrak bisnis.
"Jadi begini, kalau itu kejadiannya yang ditangkap memang bisnis mereka di situ. Bisnis pengusaha untuk industri. Tentunya, baik mahal ataupun murah itu bisnis mereka pemasok-pemasok ini mempunyai kewajiban sesuai kesepakatan mereka. Itulah bisnis," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (11/3/2017).
Dia menerangkan, untuk memenuhi perjanjian kontrak, pengepul akan mengupayakan ketersediaan cabai ke industri. Baik dari petani yang dia bina maupun diambil dari pasar. "Penyuplai harus memasukan, dia bisa membeli dari petani dia atau ambil di pasar. Kalau ambil di pasar, misal dia ambil Rp 110 ribu per kg pasti industri akan ambil di atas itu Rp 111 ribu atau Rp 112 ribu," jelas dia.
Dia menampik, cabai yang dijual ke industri akan dijual lagi ke pasar. Menurut dia, cabai itu memang untuk keperluan industri.
"Kalau masalahnya nanti dijual lagi ke pasar lagi saya kira nggak, dia bener-bener (industri), menurut Saya kalau dia ambil jual pasar lagi, itu yang mungkin nggak bener. Tapi ini memang ada kontrak dengan industri itu yang saya pahami seperti itu," jelas dia.
Tak hanya saat harga cabai tinggi, Abdul mengatakan kesepakatan penyuplai dengan industri bahkan terjadi saat harga rendah. Pada kondisi ini, justru menjadi industri sebagai penyelamat petani.
"Praktik itu, sama halnya harga tinggi, saat harga murah ini diperlukan petani dia ambil saat harga murah dibeli oleh pemasok, ini lho industri, ini harga Rp 5 ribu tapi saya jual kamu Rp 7 ribu. Kalau diambil industri cepat naik. Itu yang memang harus memahaminya. Jangan ambil saat ini, saat mahal, pasti kejadian dia ambil, pemasok dari binaan, dia gagal, dia ambil pasar," tutur dia.
Abdul mengatakan, pemasok mesti memenuhi ketentuan bisnis supaya tak terkena sanksi.
"Penyuplai, kalau petani tidak, kalau tidak nyuplai dia kena denda karena kontrak. Itu harus dipahami.Tidak mungkin dia timbun," ujar dia.


Komentar :  Menurut saya pribadi mengenai masalah ekonomi diatas harga cabai bisa naik diduga karena pengaruh cuaca. bibit yang sulit didapat karena faktor alam bisa jadi adalah salah satu penyebab yang membuat harga cabai menjadi mahal di pasaran. selain itu faktor cuaca yang menghambat distribusi juga sebagai penyebab kenaikan harga cabai dan yang membuat harga cabai di satu daerah dengan daerah lainnya tidak sama. Meski demikian walaupun harga cabai melonjak tetapi tetap dibutuhkan oleh para masyarakat yang terlebih mayoritas warga indonesia menyukai masakan pedas. semoga saja dengan naik nya harga cabai tidak membuat semakin banyak pihak yg merasakan dirugikan. mau bagaimanapun kenaikan yg disebabkan faktor cuaca tidak bisa dipungkiri. semoga pemerintah terutama mentri perdagangan bisa menyelesaikan permasalah ini.


sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/2882227/ada-dugaan-monopoli-cabai-ini-tanggapan-petani

Senin, 26 Desember 2016

SUMBER DAYA ALAM YANG BELUM DIKELOLA DENGAN BAIK

Edit Posted by with No comments
Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil.  Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia. Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak.   Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar. 


Tapi sayangnya walaupun kita mempunyai sumber daya alam yang sangat kaya, negara kita belum bisa memaksimalkan seluruh potensi sumber daya alam dan lingkungan yang kita miliki.  Sebagai contoh di bidang pertanian, kita masih banyak mengimpor produk pertanian seperti beras, jagung, kedelai, gandum,buah-buahan dan lain sebagainya.  Harga jual produk pertanian dalam negeri lebih mahal daripada produk pertanian luar negeri, hal itu merupakan salah satu penyebab alasan pengusaha lebih memilih produk impor untuk dijual di Indonesia dibandingkan produk pertanian dalam negeri.  Itulah yang menyebabkan petani Indonesia masih banyak yang miskin dan akhirnya menyebabkan penduduk Indonesia enggan menjadi petani tapi lebih memilih menjadi karyawan di sebuah perusahaan.

  Kita juga belum sepenuhnya memanfaatkan daya tarik alam kita yang indah untuk menjadi obyek wisata. Selama ini kita hanya mengandalkan Bali, Lombok sebagai primadona wisata. Padahal masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki alam yang indah seperti pulau Bunaken di Sulawesi Utara dimana keindahan bawah lautnya menjadi surga bagi para penyelam. Kepulauan  Raja Ampat di provinsi Papua juga berpotensi sebagai objek wisata karena seperti Bunaken, Raja Ampat memiliki keindahan bawah laut dan termasuk salah satu tempat terbaik di dunia untuk menyelam.  Dan masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang layak dijadikan objek wisata tapi belum dikelola dengan baik karena kurangnya sarana dan prasarana di daerah tersebut, penataan kota, pengelolaan sumber daya manusianya, dan lain sebagainya. Pemerintah juga di nilai kurang serius menangani masalah pariwisata tersebut.  

 Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kita di bidang teknologi sehingga kita belum bisa memanfaatkan secara maksimal potensi sumber daya yang kita miliki. Dan pemerintah belum mendorong kemajuan industri hulu sehingga kita masih mengimpor untuk industri hulu sehingga hal itu juga membuat keterbatasan kita dalam memanfaatkan sumber daya alam kita. Juga masalah peraturan-peraturan ataupun kebijakan pemerintah belum mampu mengatasi hambatan-hambatan untuk pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara optimal

Solusi yang harus dilakukan menurut pendapat saya:

 Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pemanfaatan sumber daya alam kita maka diperlukaan paradigma yang baru baik dari pemerintah, pengusaha maupun rakyat sehingga dengan paradigma yang baru maka pemerintah akan lebih serius mengatasi permasalahan yang ada sekarang ini dengan menghapus kebijakan atau peraturan pemerintah yang lama yang merugikan kita dalam mengembangkan sumber daya alam kita dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang  baru yang jelas dan bermanfaat bagi pemanfaatan sumber daya alam kita sehingga menjadi lebih maksimal dan bernilai tambah lebih. Pengawasan juga diperlukan untuk setiap kebijakan-kebijakan pemerintah yang dikeluarkan karena dengan pengawasan maka dapat menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan kebijakan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu karena keserakahan pribadi.
 Dan juga kita perlu inovasi di bidang teknologi karena dengan teknologi yang maju kita tidak perlu tergantung dengan negara lain dalam memenuhi kebutuhan industri hulu. Untuk dapat melakukan inovasi di bidang teknologi maka pemerintah harus memfokuskannya pada mutu pendidikan di Indonesia. Apalagi saaat ini pendidikan Indonesia masih ada di peringkat terbawah dunia. Dengan memperbaiki mutu pendidikan maka akan melahirkan peneliti-peneliti baru dan juga para ilmuwan baru yang akan berguna bagi pembangunan di Indonesia.
 Dengan kesungguhan dari pihak pemerintah dalam mengatasi masalah sumber daya alam dan lingkungan maka saya yakin masyarakat Indonesia bisa menjadi masyarakat yang makmur dan sejahtera.